Harga Batu Bara Mengalami Penurunan Selama 2018

Harga Batu Bara Mengalami Penurunan Selama 2018

Hatami News Ekonomi - Pada penutupan perdagangan hari Senin (24/12/2018), harga batu bara Newcastle kontrak berjangka turun 0,69% ke level US$ 101/Metrik Ton (MT). Dengan pergerakan itu, harga si batu hitam menyentuh level terendahnya dalam 7 bulan lebih, atau sejak awal Mei 2018. 

Harga batu bara mendapatkan tekanan dari kejatuhan bursa saham dunia, yang mengindikasikan pelaku pasar kini mulai pesimis terhadap kinerja ekonomi global.

Selain itu, harga batu bara juga tidak mendapatkan sokongan dari sisi fundamental. Pembatasan impor batu bara oleh pemerintah China juga masih menjadi faktor yang menghantui harga komoditas energi utama dunia ini. 

Seperti dikutip dari CNBC Indonesia ,Amerika Serikat adalah perekonomian nomor 1 dunia. Kala ekonomi AS terkapar, maka dampaknya akan meluas ke seluruh negara dan menjadi perlambatan ekonomi global.  

Bicara mengenai ekonomi global, sinyal-sinyal perlambatan bahkan sudah mulai muncul di permukaan. Pekan lalu, Organisasi Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) mengumumkan pertumbuhan ekonomi negara-negara G20 di kuartal III-2018 "hanya" sebesar 3,6% secara tahunan (year-on-year/YoY), melambat dari kuartal II-2018 sebesar 3,8% dan kuartal III-2017 sebesar 4%.

Adapun negara-negara importir utama batu bara kompak mengalami perlambatan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi China melambat ke 6,5% di kuartal III-2018, dari kuartal sebelumnya sebesar 6,7%. Sementara, ekonomi India melambat ke 7,2% di kuartal lalu, dari kuartal sebelumnya sebesar 7,8%.

Perlambatan ekonomi dunia yang semakin nyata lantas memunculkan persepsi bahwa permintaan energi (termasuk batu bara) akan ikut menurun. Hal ini menjadi sentimen negatif utama bagi harga batu bara di awal pekan ini.

Di tengah tidak kondusifnya sentimen negatif, harga batu bara justru tidak mendapat sokongan dari fundamental. Impor batu bara dari China tidak akan mampu meningkat, setidaknya hingga akhir tahun ini. 

Hal tersebut tidak lepas dari pemerintah China yang memutuskan untuk membatasi impor batu bara di sepanjang tahun 2018. Mengutip laporan dari Shanghai Securities News, seperti dilansir dari Reuters, impor batu bara di tahun ini ditetapkan tidak boleh melebihi volume impor pada tahun 2017.

Dengan regulasi itu, impor pada bulan Desember 2018 juga diperkirakan masih akan tertekan. Sebagai catatan, China hanya boleh membeli batu bara di kisaran 20 juta ton pada dua bulan terakhir tahun ini. 

Kebijakan ini dilakukan pemerintah China dalam rangka menjaga harga batu bara domestik tetap tinggi hingga akhir tahun ini. Selain itu, kondisi stok yang berlebih di China juga menjadi alasan pemerintah untuk membatasi impor batu bara.

Sebagai informasi, impor batu bara China sudah turun 13,15% YoY ke angka 19,15 juta MT pada November 2018, berdasarkan data bea perdagangan yang dirilis awal bulan ini. Level itu merupakan yang terendah sejak Februari 2017.

China adalah konsumen utama batu bara dunia, mencapai 1.892,6 MT pada 2017 atau 51% dari total permintaan dunia. Satu negara menguasai lebih dari separuh permintaan global. Dinamika permintaan impor China akan sangat memengaruhi pergerakan harga batu bara dunia. **
 

Komentar Via Facebook :