Cara Mengenali Tanda-Tanda Stroke Dengan Melihat ”FAST”

Peringati Hari Stroke se-Dunia, KSM Saraf Gelar Sosialisasi

Peringati Hari Stroke se-Dunia, KSM Saraf Gelar Sosialisasi

Tulungagung | Jawa Timur - Stroke merupakan salah satu penyebab kematian tertinggi kedua setelah serangan jantung. Meski serangan stroke bukan hal asing di masyarakat, namun belum banyak yang peka terhadap tanda-tanda serangan stroke.

Untuk itulah setiap tahun selalu diperingati “Hari Stroke se-Dunia”. Peringatan ini bertujuan untuk mengingatkan pada masyarakat akan bahaya stroke dan cara mengenalinya sedini mungkin.

Berkaitan dengan peringatan “Hari Stroke se-Dunia” ini, RSUD dr. Iskak pun menggelar edukasi pada pengunjung dan pasien di depan loket BPJS Kesehatan yang berada di area tengah rumah sakit, (29/10/2021).

Ketua Kelompok Staf Medis (KSM) Saraf, dr. Jenar Harumi, Sp.S mengatakan, pada peringatan “Hari Stroke se-Dunia” kali ini mengusung tema, ‘Pelajari Tanda-tandanya, Katakan itu stroke. Selamatkan #Waktuyangberharga’.

“Tema ini diambil karena masih banyak masyarakat yang belum tahu tanda-tanda serangan stroke. Untuk itu lewat kegiatan ini kami ingin membagikan edukasi ke masyarakat,” jelasnya dikonfirmasi usai kegiatan.

Jenar melanjutkan, tanda-tanda serangan stroke sendiri sangat khas. Hal sederhana untuk mengenalinya adalah dengan melihat FAST, atau akronim dari face (wajah), arm (jari), speech (bicara), dan time (waktu).

Serangan stroke terjadi saat seseorang mengalami gangguan neurologis akibat tersumbatnya pembuluh darah, atau disebut stroke iskemik. Semantara stroke yang disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah yang berada di otak disebut stroke hemoragik.

Karena serangan stroke berkaitan erat dengan sistem saraf, maka dengan melihat empat titik tersebut menjadi kunci. Pada area wajah, biasanya pada area bibir maupun pipi antara kanan dan kiri tidaklah sama.

“Orang Jawa biasanya menyebutnya merot. Ketika bagian wajah ada yang demikian secara tiba-tiba kemungkinan besar sedang mengalami serangan stroke. Ciri lainnya adalah pada cara bicara yang tidak jelas,” terangnya.

Karena stroke ini masuk kategori serangan mendadak, seseorang yang pernah terserang memiliki potensi mengalami serangan berikutnya. Namun, bukan berarti tidak dapat pulih. Untuk itu, langkah paling mudah adalah segera mungkin membawa pasien ke rumah sakit maksimal tiga jam setelah serangan.

“Karena setiap detik, pengidap stroke mengalami ‘kematian’ sel otak dan bisa berakibat fatal jika dibiarkan dalam waktu lama. Karena itu, penting untuk mengenali gejala awal penyakit ini, dan segera bawa pasien ke rumah sakit atau hubungi ambulans jika muncul tanda-tanda stroke,” tandasnya.

 

 

 

Penulis : Ardianto

Komentar Via Facebook :