Terdampak Banjir, Puskesmas Kampar Kiri Kunjungi Desa Kuntu
Kampar Kiri - Surveilans penyakit dan faktor resiko di Desa Kuntu Kecamatan Kampar Kiri yang terdampak banjir dilaksanakan Puskesmas Kampar Kiri, (03/11/2021). Hal ini bertujuan dalam mengidentifikasi secara dini kemungkinan terjadinya peningkatan jumlah penyakit berpotensi menimbulkan KLB.
Demikian dijelaskan Kepala Puskesmas Kampar Kiri, dr Derma Bahari Putri kepada hataminews.com saat wawancara daring usai melakukan kunjungan ke Desa Kuntu yang terdampak banjir pasca meluapnya aliran sungai Kampar karena potensi curah hujan yang tinggi dalam pekan ini.
"Seperti diare, gizi buruk dan sanitasi lingkungan...dan Kelompok resiko tinggi terhadap suatu penyakit itu seperti ; Lansia, Balita dan Ibu Hamil." Ujar Derma.
Sosialisasi langsung dengan masyarakat secara berdiskusi dilakukan dalam lingkungan Dusun 4 yang terdampak banjir, "ya hingga saat ini belum ada warga mengeluhkan akan penyakit yang dimaksud tadi dalam dampak banjir." Kata Kepala Puskesmas Kampar Kiri ini.
Namun demikian, warga diharapkan tetap waspada akan kenaikan debit air dan melaporkan kepada Bidan Desa setempat jika menemukan ataupun merasakan timbulnya gejala penyakit.
Bidan Desa, Ilma AMd Keb melaporkan ke Puskesmas Kampar Kiri bahwa adanya situasi dan kondisi banjir di Desa Kuntu pada Rabu pagi (03/11). "Banjir mulai masuk ke pemukiman warga sekira jam 3 dinihari. Dan jam 10 paginya debit air tinggi dengan kedalaman sepaha orang dewasa dan dibeberapa titik ada kedalaman semata kaki orang dewasa. Itu terletak di Dusun Simpang 4, Dusun Koto Tuo dan Dusun Binaan." Beber dr Derma menyampaikan kepada insan pers.
Jadi, total terdampak banjir yang terdata hingga saat ini (03/11) sebanyak 217 dengan ; Kepala Keluarga sebanyak 85, 65 Rumah, Lansia 50 Jiwa, Balita 27 Jiwa, dan 3 Ibu Hamil.
"Dan untuk debit air, belum ada kenaikan sampai saat ini (air sudah surut)
Sekian laporan dari Puskesmas Kampar Kiri untuk Desa Kuntu terdampak banjir," Tutur Kapuskesmas Kampar Kiri dinaungan Dinkes Kabupaten Kampar.
Komentar Via Facebook :